ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-WAJO. Ketua Umum Hipermawa Komisariat Gilireng periode 2020-2021, Satria Arianto menyoroti kedua jembatan yang ada di Kecamatan Gilireng yaitu jembatan Lacilare dan jembatan Anak Saloe yang setiap saat dilalui Perusahaan pengangkut material Bendungan Paselloreng yang kondisinya sudah mengalami keretakan pada beberapa bagian jembatan, Rabu (19/2/2020).
Kedua jembatan ini merupakan akses atau jalan utama bagi seluruh masyarakat Kecamatan Gilireng untuk beraktivitas dan membawa hasil pertanian dan sebagainya.
Satria Arianto, kelahiran Desa Arajang ini sangat menyayangkan pihak Perusahaan yang mengerjakan Bendungan Paselloreng yang menggunakan akses tersebut untuk mengangkut barang material dan alat berat untuk keperluan di bendungan, namun tidak memperdulikan kondisi jembatan yang setiap saat dilalui untuk mengangkut material bendungan.
“Muatan mobil Perusahaan pengangkut material Bendungan Paselloreng seperti semen curah dan alat berat, jika dilihat dengan kondisi jembatan yang mengalami keretakan pada beberapa bagian dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan jika sewaktu-waktu jembatan ini ambruk tentu dapat memakan korban jiwa” ujar Satria Arianto yang merupakan Ketua Hipermawa Komisariat Gilireng.
Kami berharap kepada pihak Perusahaan pengangkut materil Bendungan Paselloreng agar dapat memperhatikan kondisi jembatan yang setiap saat dilalui.
“Aturannya dalam UU bahwa setiap perusahaan yang menggunakan jalan umum sebagai akses harus bertanggung jawab untuk insfratruktur yang dilalui” tegas Satria Arianto.
Terpisah, Camat Gilireng Andi Pammusureng S.Sos sangat mengapresiasi mahasiswa Hipermawa Komisariat Gilireng karena peduli akan insfratruktur di Kecamatan Gilireng.
“Kedua jembatan tersebut memang perlu dikerjakan apalagi sudah banyak keluhan dari masyarakat bahwa jika musim penghujan tiba, banyak genangan air di kedua jembatan ini maka ini perlu perhatian lebih” pungkas Camat Gilireng.
Senada dengan Camat Gilireng, Ketua Dewan Perwakilan Anggota Hipermawa Komisariat Gilireng, Andi Maulana Ishaq juga mengapresiasi kesadaran dari pengurus Hipermawa Komisariat Gilireng.
“Sudah tepat jika mahasiswa yang sejatinya sebagai agent of change memperhatikan masalah-masalah seperti ini apalagi ini menyangkut kepentingan masyarakat” tutup Ketua DPA Hipermawa Komisariat Gilireng yang kuliah di Jurusan Tehnik Sipil di salah satu Perguruan Tinggi di Makassar. (***)