Poktan Wanita Rani Mentari Pagi Rana Mbata Berinovasi Dalam Pembuatan Bokashi

  • Whatsapp
(Proses dalam pembuatan bokashi) Foto/Edvon Malyanto

ARLISAKADEPOLICNEWS.COM, MATIM. Kelompok tani Wanita Rani Mentari Pagi, Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, gunakan bahan sederhana dalam racikan pembuatan bokashi.

Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi.

Muat Lebih

banner 728x90

Alfons Delegori Bosko petugas penyuluh lapangan (PPL) Desa Rana Mbata, menjelaskan, kegiatan ini tidak terlepas dari peran aktif petugas PPL serta semangat anggota Kelompok.

“Proses pembuatan bokashi ini hasil dari kerja sama kami petugas dan kelompok tani Wanita Rani Mentari Pagi, yang sebelumnya banyak melakukan kajian-kajian dan perbandingan dampak dari penggunaan pupuk oraganik dan anorganik” tuturnya kepada media ini Senin (22/06/2020).

Pembuatan bokashi lanjut Alfons meliputi arang sekam manfaatnya untuk memperbaiki struktur fisik, kimia, dan biologi tanah. Selain itu, bahannya bisa meningkatkan porositas tanah sehingga menjadi gembur dan mampu menyerap air. arang sekam kaya akan kandungan karbon yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan kompos.

“Dalam pembuatan bokashi tersebut, bahan yang dicampur berupa sekam padi, dededaunan dan sampah dapur, bahan ini cukup sederhana dan mudah untuk kita dapatkan. Jadi sangat bagus untuk menjaga ekosistem dan tingakat kesuburan tanah. racikan bokashi ini, kami prioritaskan untuk pemupukan dalam membudidayakan bawang putih dari kelompok tani Wanita Rani Mentari Pagi” anjutnya.

(Sumber foto)/Edvon Malyanto

Dirinya menambahkan untuk melacarkan pembuatan pupuk kompos tersebut dimulai dari perbanyak sosialisai dan pemilihan jenis tanaman, sampai pemupukanya, apalgi disekitar kita banyak Sumber daya alam yang perlu kita manfaatkan untuk kebutuhan di sektor pertanian.

“Saya hanya berbagi ilmu dan pengalaman khusunya di bidang pemupukan organik. Mengingat bahan-bahan bakunya disekeliling kita ini banyak, tinggal cara meraciknya yang perlu kita pelajari” ucap pria yang akarab dengan sapan apong ini.

Sementara itu, Ketua Kelompok Wanita Rani Mentari Pagi, Yasinta Jelita, membenarkan adanya proses pembuatan bokashi dari kelompok taninya tersebut.

“Sejak 2016 lalau kelompok tani Wanita Rani Mentari Pagi terbentuk dengan beranggotakan 23 orang, namun kami belum membuat pupuk kompos, dan masih menggunakan pupuk anorganik. hari ini kami dapat pelajaran berharga, serta termotivasi dengan pembuatan bokashi. untuk penggunaan perdananya kami fokus pemupukan bawang putih, smoga hasilnya memuaskan dan bisa mencapai target” tuturnya.(***)

Pos terkait