Kebijakan Baru Pelayanan RSUD Dok 2 Jayapura

  • Whatsapp

ARLISAKADEPOLICNEWS—JAYAPURA. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua mengeluarkan kebijakan baru pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat menyusul 84 orang tenaga kesehatannya terpapar Covid-19 selama melakukan pelayanan sejak Maret 2020. Penegasan ini disampaikan Direktur RSUD Jayapura, drg Aloysius Giay kepada Media ini, di Jayapura, Papua, Kamis, 09/07/2020.

Kebijakan baru tersebut antara lain : Pertama, menggabungkan ruang rawat inap menjadi ruang rawat inap infeksius pria dan wanita dan ruang rawat inap menjadi ruang rawat inap non infeksius pria dan wanita. Kedua, meniadakan ruang rawat VIP karena ruang tersebut dimanfaatkan untuk merawat para tenaga kesehatan yang terpapar tersebut. Ketiga, meniadakan jam besuk pasien dan hanya membolehkan 1 orang yang bisa menemani pasien yang dirawat. Keempat, membuka sejumlah ruang seperti biasa untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat, yakni Intalasi Gawat Darurat (IGD), Ruang Hemodialia, Ruang ICU dan ICCU, Ruang Kebidanan dan Kandungan, Ruang Perinatologi/bayi, Ruang anak, Ruang paru dan Ruang kelas 1.

Muat Lebih

banner 728x90

Terkait kebijakan ini, Direktur RSUD Dok 2 Jayapura, drg. Aloysius meminta pengertian warga masyarakat untuk memahami kondisi darurat yang dihadapi pihaknya.

“..Kami pastikan bahwa RSUD tidak akan menolak pasien apalagi dalam kondisi darurat”, terangnya.

Sementara itu, pihaknya melaporkan bahwa dari 84 orang tenaga kesehatan yang terpapar itu dirinci sebagai berikut : 5 orang dokter umum/dokter spesialis, bidan sebanyak 46 orang, tenaga penunjang di laboratorium sebanyak 13 orang, tenaga Gizi 4 orang, farmasi 1 orang, administrasi 6 orang, cleaning service 6 orang, relawan VCT 2 orang dan seorang security.

Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, bahwa dari 84 orang ini, pihaknya telah menanganinya dan merawatnya secara terpisah yakni 68 orang telah dikarantina di Hotel Sahid Entrop Jayapura, di RSUD Abepura sebanyak 2 orang, di RS Bhayangkara sebaganya 2 orang, di RS Provita ada 3 orang, di RS Marthen Indey ada 1 orang dan 8 orang sedang menjalani isolasi mandiri.

Dijelaskan Giay bahwa dari semua tenaga medis yang terpapar ini ada 2 orang yang dikabarkan sedang hamil.

“…Dari semua ini ada 2 orang yang sedang hamil”, ujarnya.

Meski demikian, pihak RSUD mencatat bahwa ada 15 orang tenaga kesehatannya yang telah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah setelah melalui dua kali pemeriksaan SWAB. (***)

Pos terkait