ARLISAKADEPOLICNEWS.COM-WAJO. Nadir Qamaruddin selaku Sekretaris PD Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia Kabupaten Wajo mengajak warga mewaspadai potensi bencana Hidrometeorologi efek La Nina di Samudera Pasifik. La Nina sendiri merupakan pola cuaca yang rumit dan kompleks yang terjadi tiap beberapa tahun sekali.
Fenomena ini terjadi karena hembusan angin yang kuat meniup air hangat permukaan laut dari Amerika Selatan melewati Pasifik menuju wilayah Timur Indonesia. Ketika air yang hangat ini bergerak ke arah barat, air dingin dari dasar laut naik ke permukaan laut di wilayah perairan Pasifik yang dekat dengan Amerika Selatan.
Seperti yang telah disampaikan oleh BMKG tahun 2020 lalu, fenomena La Nina ini perlu diwaspadai. Apa lagi Indonesia berada di jalur Khatulistiwa. Tentu akan sangat berefek terutama banjir, longsor dan angina puting beliung.
“Saya sampaikan kepada pengurus PD Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia Kabupaten Wajo dan masyarakat Kabupaten Wajo agar tetap waspada.” kata Nadir yang disampaikan kepada pewarta, Jumat 15/01/2021.
Dampak utama dari fenomena La Nina terhadap wilayah Indonesia adalah peningkatan curah hujan di wilayah tengah dan Timur Indonesia sebagai akibat dari menghangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia. Selain itu, fenomena ini dapat menyebabkan musim hujan yang lebih panjang atau musim kemarau yang basah di wilayah Indonesia dan peningkatan curah hujan yang signifikan pada saat musim hujan berlangsung, sehingga bencana Hidrometeorologi rawan terjadi di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Kabupaten Wajo.
Menanggapi bencana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, Nadir turut berduka.
“Bencana bukan keinginan kita. Tetapi harus kita hadapi dengan sabar dan bijaksana. Sembari tetap berupaya untuk bangkit seperti semula. Kita juga perlu saling tolong-menolong untuk menyelesaikan masalah yang bermunculan, khususnya bencana yang melanda Negeri ini.” tutupnya. (***)